Kabar baik Uni Emirat Arab investasi di aceh



UEA investasi di aceh - Niat baik UEA (Uni Emirat Arab) untuk melakukan investasi di aceh harus kita sambut positif, ditengah ketidak pastian ekonomi Gelobal, tidak ada salahnya aceh berbenah dari ketertinggalan, 


Apalagi target dana investasi dari UEA diperkirakan mencapai  $3 Miliar , jika di rupiahkan kira-kira sekitar 42 Triliun, sungguh nilai yang sangat fantastis. Hal ini diketahui setelah kunjungan presiden joko widodo ke UEA.


Ini merupakan momentum bagi aceh untuk berbenah dengan status sebagai daerah “termiskin di sumatera” tidak ada alasan untuk aceh menolak ini. 


Menurut data BPS (Badan Pusat statistik) aceh,  jumlah penduduk miskin di aceh per maret 2019, mencapai 819 ribu orang jika dipersenkan (15,32),  secara nasional aceh masih menempati posisi ke enam daerah termiskin di indonesia. Ironis bukan


Sektor strategis

Sangat banyak sektor yang perlu di kembangkan di aceh seperti wisata  juga industri dan energi, yang di harapkan mampu mendatangkan lapangan pekerjaan baru. 


Seperti halnya sektor wisata,  banyak sektor pariwisata di aceh yang sebenarnya bagus bahkan kelas dunia, seperti sabang, pulau yang berada tepat pada kilo meter 0 indonesia ini sangat banyak memendam keindahan alam lautnya. 


walaupun telah di kunjungi banyak wisatawan lokal dan internasional tetapi fasilitas-fasilas seperti pelabuhan belum sangat baik dan ini perlu di perhatikan kembali.


kita melompat sedikit di ujung aceh yang berbatasan langsung dengan sumatra utara yaitu aceh singkil yang didalamnya terdapat sebuah pulau yang indah yaitu pulau banyak.


bahkan pulau ini menyimpan banyak sekali keindahan laut yang perlu dikembangkan, disamping mampu membangun ekonomi masyarakat disekitar pulau dan juga diharapkan mampu membawa aceh singkil dari ketertinggalan.


dan juga banyak lagi daerah-daerah lain di aceh yang pastinya menyimpan potensi-potensi alam yang luar biasa jika dikelola dengan baik. 


Sama juga halnya pada sektor industri dan energi, aceh membutuhkan juga investasi yang serius pada dua sektor ini, jika dulu kita mengenal PT Arun sebagai petron dolar aceh, tetapi halaman itu telah selesai.


selanjutnya aceh harus fokus pada perbaikan bekas PT besar itu seperti yang sudah di canang-canangkan dan tengah dalam proses pembangunan sekarang yaitu KEK Arun, yang aturan hukumnya sudah jelas pada PP No 5 Tahun 2017. 


kemudian Kawasan Industri Aceh (KIA)  Ladong Aceh Besar, yang akan menjadi Pusat Logistik Berikat (PLB),yang baru-baru ini telah diresmikan, yang diharapkan juga mapu mendongkrak ekonomi aceh kedepan.


Peluang lapangan kerja

Data per Agustus 2019, jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 7,05 juta jiwa. Sebanyak 737 orang di antaranya merupakan lulusan perguruan tinggi.


Sementara di Aceh, jumlah angkatan kerja yang belum memperoleh pekerjaan sebanyak 147 ribu orang. Angka tersebut menempatkan Aceh pada posisi ke 8 sebagai daerah dengan jumlah pengangguran terbanyak di Indonesia.


Dengan masuknya investasi di aceh kita sangat mengharapkan pemerintah menggunakan ini dengan sebaik-baiknya, agar mendongkrak lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya, juga sekaligus membawa lari aceh dari ketertinggalan. 


Sekarang bisa kita katakan bahwa untuk lapangan pekerjaan sendiri masi di kuasai sektor ASN (Aparatur Sipil Negara), lantas tidak heran jika banyak lulusan perguruan tinggi memburu kerja  untuk menjadi ASN  yang konon katanya mudah di terima calon-calon martua jika menjadi seorang ASN.


tentunya dengan hadirnya investor di aceh ada secerca harapan baru bagi pemuda-pemuda produktif  aceh untuk berharap dapat di pekerjakan di salah satu sektor yang akan di bangun nantinya.


selain berharap dengan itu, tentunya sebagai daerah yang minim lapangan pekerjaan, dan usia produktif yang banyak, kita di dorong untuk berani membuka lapangan pekerjaan sendiri, seperti menjadi wirausaha atau membangun UMKM yang menjadi program proritas sekarang ini, agar juga bisa menjadi rangsangan baru untuk mendorong terbukanya lapangan pekerjaan baru dan mengurangi ketergantungan kita terhadap pemerintah.









Bagikan:

Facebook Wa Twitter

Tidak ada komentar

Merdekalah dalam berkomentar

Diberdayakan oleh Blogger.